Perusahaan asal Brasil, Braza Group, resmi meluncurkan USDB—stablecoin anyar yang dipatok ke dolar AS dan langsung diintegrasikan ke XRP Ledger (XRPL) milik Ripple. Braza memosisikan stablecoin ini secara khusus untuk transaksi lintas batas yang cepat dan efisien.
Integrasi serupa juga terjadi baru-baru ini di Singapura dan pasar Uni Eropa. Dalam waktu seminggu, perusahaan-perusahaan dari tiga benua yang berbeda sama-sama memanfaatkan XRPL untuk meluncurkan produk stablecoin mereka. Langkah ini menandakan sinyal kepercayaan yang kuat.
Perusahaan Berduyun-duyun Gunakan XRPL untuk Luncurkan Stablecoin
Brasil telah mencetak beberapa langkah baru dalam adopsi kripto belakangan ini, termasuk menawarkan ETF XRP pertama di dunia pada bulan lalu. Ripple pun menjalin kemitraan strategis untuk memperluas pembayaran lintas negara dengan Brasil, dan perkembangan hari Jumat (22/5) merupakan kelanjutannya.
Menurut pengumuman resmi Ripple, stablecoin baru dari Braza Group, USDB, menjadi langkah lanjutan dalam kolaborasi bersama XRPL.
Braza Group, perusahaan fintech yang berfokus pada pengiriman atau transfer uang lintas negara, berharap XRPL bisa merevolusi pasar stablecoin Braza. Mereka juga telah meluncurkan stablecoin lain, BBRL, pada awal 2025.
BBRL dipatok ke mata uang Real Brasil dan di-hosting langsung di XRPL. CEO Marcelo Sacomori mengapresiasi kemajuan regulasi yang memungkinkan hadirnya penawaran baru ini, sembari berharap bisa merevolusi ekosistem keuangan.
Stablecoin milik Ripple sendiri, RLUSD, akhir-akhir ini membuat gebrakan di pasar stablecoin. Volume perdagangannya melonjak lebih dari 60% hanya dalam sebulan terakhir.
Ripple juga telah memanfaatkan stablecoin ini untuk donasi amal yang dipublikasikan secara luas, sekaligus mengakuisisi platform broker demi mendongkrak utilitas RLUSD. Perusahaan ini terus mencetak token baru tanpa henti, dengan kapitalisasi pasar RLUSD yang nyaris tiga kali lipat dalam tiga bulan terakhir.
Penawaran Stablecoin Baru Lainnya
Faktanya, Brasil bukan satu-satunya pasar yang kini kebanjiran stablecoin baru di XRPL. Awal pekan ini, StraitsX resmi meluncurkan stablecoin mereka sendiri, XSGD, yang juga mengandalkan Ledger milik Ripple.
Berbeda dengan USDB, aset baru ini dipatok ke dolar Singapura dan ditujukan untuk pasar dalam negeri. Stablecoin ini didukung oleh cadangan yang disimpan di DBS Bank dan Standard Chartered, serta tersedia di beberapa jaringan blockchain sekaligus.
Dalam pengumumannya, StraitsX tidak menekankan pembayaran lintas negara sebagai fungsi utama XSGD. Mereka justru menyebut fitur lain seperti akses DeFi dan fungsionalitas umum.
Perusahaan ini berkali-kali memuji XRPL atas kecepatan, keamanan, skalabilitas, dan keunggulan lainnya. Meski memiliki beberapa kesamaan, kedua produk ini jelas memiliki ceruk pasar yang berbeda.
Schuman Financial, perusahaan keuangan asal Swiss, kemarin juga mengumumkan stablecoin berbasis XRPL lainnya. Produk andalan mereka, EURØP, ditujukan untuk pasar Uni Eropa dan telah sesuai dengan regulasi MiCA.
Stablecoin ini dipatok ke Euro, dan pernyataan dari Schuman mencerminkan semangat serupa: integrasi dengan DeFi serta kemudahan penggunaan sebagai prioritas utama.
Peluncuran banyak stablecoin XRPL hanya dalam kurun waktu kurang dari seminggu adalah sesuatu yang luar biasa. Ledger Ripple kini memiliki pengaruh global, digunakan oleh perusahaan yang sama sekali tidak terkait dari tiga benua berbeda untuk merilis instrumen keuangan terbaru mereka.
Di antara peluncuran-peluncuran ini serta pertumbuhan RLUSD yang melesat, posisi Ripple di pasar stablecoin kian menguat.
Bagaimana pendapat Anda tentang 3 stablecoin internasional yang meluncur di XRP Ledger pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
