Politik

3 Trader Ini Rugi Fantastis dari Trading Crypto, Begini Kisahnya

×

3 Trader Ini Rugi Fantastis dari Trading Crypto, Begini Kisahnya

Sebarkan artikel ini


Dalam dunia trading kripto, janji keuntungan besar seringkali dibarengi risiko kerugian yang tak kalah dahsyat. Sepanjang tahun, beberapa trader papan atas jadi sorotan karena aksi beraninya, namun harus melihat hartanya ambruk saat pasar berbalik arah.

Dari Bitcoin (BTC) hingga Ethereum (ETH), pasar kripto terbukti jadi pedang bermata dua. Jutaan dolar bisa diraih atau lenyap dalam hitungan jam. Para trader harus menanggung konsekuensi dari langkah-langkah penuh risiko. Berikut tiga kisah tentang trader kripto yang kehilangan jutaan dolar:

James Wynn

James Wynn, trader pseudonim di Hyperliquid, jadi perbincangan hangat di crypto Twitter (sekarang X). Ia dikenal berani mengambil risiko tinggi demi hasil fantastis.

Wynn mulai trading di Hyperliquid pada Maret 2025. Ia mengantongi untung luar biasa berkat strategi agresifnya.

“Sejak saya mulai trading tahun ini di HyperLiquid, saya sudah meraup total profit US$41.696.589,75 (on-chain). Target berikutnya US$1 miliar. Bukan demi uang. Tapi demi warisan. Tak mungkin tercapai di siklus ini kecuali saya short puncak pakai 40x leverage dan berani pasang porsi besar. Mungkin cuma saya yang cukup nekat,” tulis Wynn pada 9 Mei.

Ia mencetak sederet profit monumental. Pada 24 Mei, ia meraih US$25,18 juta dari posisi long PEPE dan US$16,89 juta dari posisi long Bitcoin. Lainnya termasuk US$4,84 juta dari Fartcoin (FARTCOIN) pada 13 Mei dan US$6,83 juta dari Official Trump (TRUMP) pada 12 Mei.

  • Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Trading Crypto untuk Pemula 2025

Profit Wynn memuncak di atas US$87 juta pada akhir Mei. Hanya saja, kejayaannya tak bertahan lama. Pasar berbalik dan posisinya mulai rugi.

Pada 23 Mei, ia kehilangan US$3,69 juta dari long Ethereum dan US$1,59 juta dari long Sui (SUI). Dua hari kemudian, 25 Mei, ia menelan kerugian US$15,86 juta dari short BTC.

“James Wynn nyaris kehilangan seluruh profitnya di Hyperliquid. Ia butuh 70 hari untuk dari 0 ke US$87 juta+, dan cuma 5 hari untuk kehilangan hampir semua US$87 juta+,” tulis Lookonchain pada 28 Mei.

Meski kehilangan segalanya, taruhan Wynn terus berlanjut. Pukulan terbesar datang pada 30 Mei, saat long BTC-nya membuatnya rugi US$37,41 juta. Kerugian berlanjut pada 31 Mei, ia kehilangan US$1,20 juta lagi dari long BTC.

Akhirnya, pada 5 Juni, Wynn rugi US$2,81 juta dari long BTC. Total kerugian menyentuh US$20,4 juta.

“Saya tutup posisi. Kalah. Terima kekalahan. MM 1 – 0 Wynn,” ujarnya.

James Wynn Hyperliquid Losses
Kerugian James Wynn di Hyperliquid | Sumber: Hyperdash

Pada waktu publikasi, performa Wynn mencatat win rate 40,48%, dengan 17 posisi untung dari 42 trade.

Crypto Whale ETH Anonim

Faktanya, kehancuran Wynn hanyalah bagian dari tren yang lebih besar. Sebab, trader kripto lain juga kehilangan jutaan dolar. Pada Maret 2025, seorang trader anonim dengan alamat wallet 0xf3F496C9486BE5924a93D67e98298733Bb47057c mengalami kerugian hingga US$308 juta. Ini terjadi setelah posisi long ETH dengan leverage 50x-nya tereksekusi.

Trader itu membuka posisi saat ETH berada di US$1.900, dengan harga likuidasi di US$1.877. Namun, karena gejolak pasar yang dipicu kekhawatiran tarif global, harga ETH pun ambruk. Alhasil, 160.234 ETH miliknya terhempas likuidasi.

Anonymous Trader’s 160,234 ETH Liquidation
Likuidasi 160.234 ETH oleh Trader Anonim | Sumber: Hypurrscan

Lookonchain melaporkan bahwa whale ini sempat memindahkan semua Bitcoin-nya ke posisi long ETH ini, lantas memperbesar risiko.

“Gila! Whale ini ubah semua posisi long BTC-nya jadi long ETH,” tulis Lookonchain.

Adapun trading leverage, yang memanfaatkan dana pinjaman guna memperbesar hasil, terbukti berbahaya kali ini. Gerakan harga yang kecil saja mampu menghapus seluruh posisinya.

Sejak akhir Maret, trader ini belum membuka posisi baru lagi di Hyperliquid.

Hui Yi

Di luar kerugian finansial, taruhan leverage ekstrem juga pernah merenggut nyawa. Pada Juni 2019, Hui Yi, co-founder sekaligus CEO platform analisis pasar kripto BTE.TOP, dilaporkan mengakhiri hidupnya sendiri.

  • Baca Juga: 10 Tokoh Crypto Dunia Paling Berpengaruh dalam Inovasi Blockchain

Yi diyakini depresi setelah gagal dalam posisi short leverage 100x terhadap 2.000 Bitcoin. Leverage sebesar itu membuat posisi sangat rentan. Sedikit saja harga bergerak, maka kerugian akan langsung meledak.

Ada pula spekulasi bahwa 2.000 Bitcoin itu milik klien. Bahkan, sempat muncul dugaan bahwa Yi memalsukan kematiannya demi menghindari pembayaran. Akan tetapi, tak ada bukti yang mendukung teori tersebut.

Seorang mantan rekan bisnis mengonfirmasi kematian Yi. Insiden tragis ini menunjukkan tekanan psikologis dari trading leverage. Juga risiko besar dari penggunaan dana pinjaman di pasar kripto yang volatil.

Bagaimana pendapat Anda tentang kisah 3 trader kripto yang rugi fantastis dari trading crypto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

akun mahjong paling hokiberebut main mahjongmahjong gampang menang dana qrispola anti rungkad mahjongtrik taklukan mahjongslot gacor