Jakarta (ANTARA) – Sepak bola menjadi olahraga yang digemari jutaan orang di dunia, tetapi risiko cedera selalu mengintai para pemain di setiap pertandingan maupun sesi latihan. Dari keseleo pergelangan kaki hingga robekan ligamen lutut, berbagai jenis cedera dapat mengganggu performa hingga mengancam karier atlet jika tidak ditangani dengan tepat.
Memahami jenis-jenis cedera yang paling umum serta cara penanganannya menjadi langkah penting untuk menjaga kebugaran dan mencegah kondisi yang lebih serius. Pencegahan dan penanganan yang tepat dapat membantu pemain tetap kompetitif sekaligus meminimalkan dampak jangka panjang pada kesehatan fisik mereka.
7 jenis cedera umum pada pemain sepak bola dan penanganannya
1. Keseleo pergelangan kaki (ankle sprain)
• Gejala: Rasa sakit mendadak, pembengkakan, dan sulit berjalan setelah tergelincir atau salah mendarat .
• Penanganan: Terapkan protokol R.I.C.E (Rest, Ice, Compression, Elevation) selama 24–48 jam. Setelah itu, latih stabilitas dan perkuat otot pergelangan kaki. Pada kasus berat, gunakan penyangga atau kruk.
2. Strain otot hamstring
• Gejala: Nyeri tajam di bagian belakang paha, pembengkakan, dan kelemahan.
• Penanganan: Istirahat, kompres es, dan kompresi langsung, diikuti peregangan ringan serta program penguatan eksentrik.
3. Cedera ligamen lutut (ACL & MCL)
• Gejala: “Pop” saat terkilir, pembengkakan cepat, dan ketidakstabilan sekitar lutut.
• Penanganan: Bila parah, ACL sering membutuhkan operasi rekonstruksi diikuti terapi fisik hingga 12 bulan. Untuk MCL ringan, cukup istirahat, brace, dan fisioterapi.
Baca juga: Kembali cedera, David Alaba dipastikan absen di Piala Dunia Antarklub
4. Cedera otot pangkal paha (groin pull)
• Gejala: Rasa sakit dan ketegangan pada bagian dalam paha saat berlari atau menendang.
• Penanganan: Terapkan R.I.C.E, diikuti peregangan dan penguatan bertahap otot adduktor.
5. Shin splints
• Gejala: Sakit tumpul atau tajam di sepanjang tulang kering, terutama saat aktivitas berulang.
• Penanganan: Kurangi intensitas latihan, gunakan sepatu yang mendukung, istirahat, kompres es, dan anti-inflamasi ringan.
6. Tendinitis / ruptur Achilles
• Gejala: Radang tendon Achilles terasa sakit, kaku, atau bahkan bunyi “letupan” saat robek.
• Penanganan: Untuk tendinitis, R.I.C.E, NSAID, fisioterapi, dan latihan eksentrik . Ruptur lengkap biasanya memerlukan intervensi bedah dan terapi lanjutan.
7. Konsuksi (concussion)
• Gejala: Pusing, sakit kepala, mual, kebingungan, atau sulit berkonsentrasi setelah benturan.
• Penanganan: Segera keluarkan dari permainan, istirahat total, dan lakukan “return-to-play” bertahap di bawah pengawasan medis.
Baca juga: Cedera hamstring: penyebab, gejala, dan cara pengobatan
Pencegahan dan strategi pemulihan
• Rutin melakukan pemanasan dan pendinginan, termasuk latihan neuromuskular seperti FIFA 11+ untuk memperkuat otot dan memperbaiki.
• Pantau beban latihan untuk menghindari overtraining yang bisa memicu cedera akibat stres berulang.
• Gunakan alas kaki sesuai kondisi tanah dan anatomimu, serta tambahkan orthotics bila perlu.
• Segera konsultasi profesional bila nyeri tak kunjung membaik dalam 48 jam atau muncul deformitas, pembengkakan parah, atau tanda neurological.
Dengan demikian, cedera merupakan bagian tak terpisahkan dari sepak bola. Namun dengan penanganan cepat, pemulihan tepat, dan strategi pencegahan yang baik, pemain dapat tetap sehat dan siap kembali ke lapangan. Prioritas utama adalah keselamatan dan masa depan atlet dimulai dari kesadaran akan cedera dan tanggapan yang benar.
Baca juga: Bayern Muenchen konfirmasi Jamal Musiala alami patah tulang fibula
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.