Jakarta (ANTARA) – Catur bukan sekadar adu kecerdasan, tapi juga permainan kesabaran, perhitungan, dan pengalaman. Bagi pemula, permainan ini sering kali terasa rumit karena membutuhkan ketelitian dalam setiap langkah.
Tak jarang, kekalahan datang bukan karena kurangnya kemampuan berpikir, melainkan karena melakukan kesalahan-kesalahan mendasar yang sebetulnya bisa dihindari.
Mulai dari terlalu fokus menangkap bidak lawan, membuka permainan tanpa rencana, terlalu cepat mengorbankan pion, hingga mengabaikan keselamatan raja semua ini merupakan kekeliruan yang umum terjadi dan sering dimanfaatkan lawan untuk meraih kemenangan.
Memahami apa saja kesalahan yang kerap dilakukan pemain baru merupakan langkah penting untuk meningkatkan permainan dan menghindari kekalahan yang tidak perlu.
Ada sejumlah kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemain catur pemula yang belum terbiasa membaca situasi permainan. Untuk menghindari kekalahan, penting bagi mereka mengenali dan mewaspadai kesalahan-kesalahan ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Perbedaan strategi dan taktik catur serta contoh penerapannya
Kesalahan dalam bermain catur yang sering membuat kalah bagi pemula
1. Terlalu fokus menangkap bidak lawan
Salah satu kekeliruan yang kerap dilakukan pemula adalah terlalu bernafsu merebut bidak lawan secepat mungkin. Mereka cenderung berpikir bahwa semakin banyak bidak lawan yang dimakan, maka semakin dekat dengan kemenangan. Padahal, catur bukan soal siapa paling cepat menyerang, melainkan soal bagaimana menyusun rencana jangka panjang dengan matang.
2. Bermain tanpa arah yang jelas
Banyak pemula bermain secara spontan tanpa tujuan yang terarah. Mereka menggerakkan bidak-nya ke kanan, kiri, atau sembarang arah tanpa mempertimbangkan kendali atas wilayah penting. Padahal, penguasaan bagian tengah papan terutama petak d4, e4, d5, dan e5 merupakan fondasi penting dalam membangun keunggulan sejak awal permainan.
3. Terlalu banyak menggerakkan pion
Walau pion berperan penting di tahap pembukaan, banyak pemain baru justru terlalu fokus menggerakkan pion saja. Akibatnya, perkembangan perwira seperti kuda dan gajah tertunda, dan raja pun dibiarkan terlalu lama berada di tengah papan. Hal ini bisa membuka celah besar bagi lawan untuk melancarkan serangan.
Baca juga: Strategi dasar catur untuk pemula: Panduan lengkap agar cepat mahir
4. Terburu-buru mengeluarkan ratu
Karena tahu ratu adalah bidak paling kuat, banyak pemula langsung menggerakkannya di awal permainan. Namun, ini justru bisa menjadi bumerang. Ratu yang terlalu cepat keluar ke area lawan bisa menjadi sasaran empuk. Selain itu, Anda jadi harus terus menggerakkannya demi menghindari serangan, alih-alih fokus mengembangkan bidak lain.
5. Menunda rokade dan membiarkan raja terbuka
Sering kali pemula merasa aman membiarkan rajanya di tengah papan karena tak melihat ancaman langsung. Padahal, sebaiknya raja segera diamankan dengan melakukan rokade. Rokade sejak dini akan mengurangi risiko serangan mendadak dan memperkuat posisi bertahan.
6. Bidak tidak saling mendukung
Koordinasi antar bidak sangat penting dalam catur. Banyak pemula tidak memperhatikan apakah bidak mereka saling melindungi atau tidak. Bidak yang berdiri sendiri tanpa dukungan rentan menjadi sasaran taktik lawan, seperti serangan ganda. Usahakan agar setiap bidak punya peran dan dilindungi oleh bidak lainnya sebisa mungkin.
7. Benteng tidak dimainkan
Pada pertengahan permainan, bidak-bidak utama seperti benteng dan ratu harus mulai dilibatkan. Sayangnya, banyak pemula lupa mengaktifkan benteng. Padahal, benteng sangat efektif bila diletakkan di jalur terbuka atau semi-terbuka, yakni kolom yang sudah kosong atau hanya berisi pion lawan. Memainkan benteng dengan tepat bisa menjadi kunci dominasi di tahap tengah permainan.
Baca juga: Shafira Devi ingin segera sabet gelar Woman Grand Master
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
