SharpLink Gaming mengumumkan komitmennya untuk menggelontorkan dana US$463 juta demi membeli 176.271 token ETH. Langkah ini menjadikannya holder Ethereum terbesar kedua secara global. Perusahaan juga telah melakukan staking atas 95% dari aset yang dimilikinya, dan kemungkinan besar akan terus mengulangi pola ini.
Namun, keputusan penuh risiko ini mungkin datang di waktu yang kurang tepat. Tadi malam, saat perusahaan mengajukan dokumen terkait pembelian tersebut ke SEC, harga sahamnya langsung terjun bebas sebesar 70%. ETH juga ikut tergelincir, meski karena faktor lain yang tidak berkaitan.
Akankah Taruhan Ethereum SharpLink Membawa Hasil?
Dalam beberapa pekan terakhir, akuisisi Bitcoin oleh korporasi kian menjadi tren global. Perusahaan di berbagai benua mulai membeli dan menyimpan BTC sebagai aset utama.
Meski Bitcoin masih mendominasi tren ini, sejumlah perusahaan mulai melirik altcoin. Komitmen besar SharpLink pada Ethereum adalah cerminan dari fenomena ini.
Dengan menggelontorkan dana sebesar US$463 juta untuk membeli Ethereum, SharpLink kini menyandang gelar sebagai holder ETH terbesar yang tercatat di bursa saham. Saat ini, hanya Ethereum Foundation yang memiliki jumlah ETH lebih banyak dari perusahaan ini.
- Baca Juga: Apakah Ethereum Investasi yang Bagus pada 2025? Analisis Lengkap
Dalam siaran persnya, perusahaan nampak menjadikan strategi ini sebagai fokus utama bisnisnya. Mereka bahkan hanya menyinggung bisnis gaming di akhir pernyataan.
“Kami meyakini bahwa Ethereum adalah infrastruktur fundamental bagi masa depan perdagangan digital dan decentralized application. Keputusan kami untuk menjadikan ETH sebagai aset cadangan utama mencerminkan keyakinan mendalam kami akan perannya sebagai modal digital yang dapat diprogram dan menghasilkan imbal hasil,” klaim Rob Phythian, CEO SharpLink Gaming.
Siaran pers tersebut juga mengungkap bahwa Joseph Lubin, co-founder Ethereum sekaligus pendiri Consensys, saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan di SharpLink Gaming.
Tadi malam, ketika SharpLink mengajukan dokumen ke SEC tentang rencana terkait ETH, Lubin langsung angkat bicara di media sosial untuk menjelaskan posisi perusahaan. Sayangnya, kebingungan di media sosial justru memicu aksi jual yang menyebabkan harga saham perusahaan terjun 70%, dan dampaknya masih terasa hingga sekarang.
Namun, performa Ethereum sendiri juga diduga turut andil dalam penurunan valuasi saham SharpLink. Tahun 2025 bukan tahun yang mudah bagi ETH, dan masa pemulihannya nampaknya sudah hampir berakhir.
Kendati ada investasi institusional yang cukup besar, token ini masih bergelut dengan konflik internal di jajaran kepemimpinan dan berbagai gejolak geopolitik. Dalam 24 jam terakhir saja, harga ETH telah jatuh lebih dari 7%.

- Baca Juga: 10 Tokoh Crypto Dunia Paling Berpengaruh dalam Inovasi Blockchain
Meski begitu, fase lesu harga yang dialami Ethereum belum tentu menjadi penghalang bagi strategi akuisisi SharpLink. Dalam siaran persnya, perusahaan menegaskan bahwa mereka sudah melakukan staking terhadap 95% ETH yang dimiliki. Besar kemungkinan pola ini akan terus berlanjut untuk token baru yang mereka beli.
Langkah ini akan memungkinkan perusahaan memperoleh imbal hasil pasif. Di saat yang sama, mereka menunjukkan komitmen atas kegunaan jangka panjang teknologi blockchain.
Kendati demikian, penurunan harga saham sebesar 70% jelas bukan hal yang mudah ditelan. Terlebih lagi, hal ini terjadi sebelum ETH anjlok. SharpLink sedang mempertaruhkan segalanya pada Ethereum. Namun hasilnya belum tentu sesuai harapan.
Bagaimanapun juga, langkah ini akan menjadi titik data yang menarik untuk diamati oleh para trader dan pengamat industri.
Bagaimana pendapat Anda tentang SharpLink yang berhasil sabet gelar sebagai holder Ethereum publik terbesar global? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!