Senat Amerika Serikat (AS) telah meloloskan secara tipis paket fiskal besar-besaran bernilai US$3,3 triliun yang diajukan oleh Presiden Donald Trump, yang dikenal sebagai “Big Beautiful Bill”. Kini, rancangan undang-undang (RUU) tersebut menuju ke DPR untuk mendapat persetujuan akhir, dan pasar crypto pun menaruh perhatian besar pada potensi dampaknya.
Harga Bitcoin dan Ethereum terpantau relatif stabil pada Selasa (1/7), meskipun pasar secara umum sedang terkoreksi. Namun, analisis dari BeInCrypto menyebut bahwa jika UU ini akhirnya berlaku, hal itu bisa mengubah arah sentimen investor dan pola alokasi modal secara drastis.
Bitcoin Berpotensi Menguat sebagai Lindung Nilai Fiskal
Dampak paling langsung dari Big Beautiful Bill kemungkinan akan dirasakan oleh Bitcoin. RUU ini diperkirakan akan menambah utang nasional Amerika Serikat lebih dari US$3 triliun. Sehingga, para pelaku pasar sudah bersiap menghadapi tekanan inflasi jangka panjang.
Bitcoin, yang kerap dipandang sebagai instrumen lindung nilai terhadap pelemahan nilai mata uang fiat, bisa memperoleh manfaat dari potensi lonjakan permintaan baru.
Yang tak kalah penting, pelemahan dolar Amerika serta turunnya kepercayaan atas pengelolaan fiskal AS kemungkinan besar akan semakin mengukuhkan narasi Bitcoin sebagai “emas digital”.

Altcoin Berpotensi Raih Manfaat yang Tidak Merata
Ethereum dan sejumlah altcoin berkapitalisasi besar lainnya mungkin juga akan mendulang dukungan jangka pendek. Pergeseran risiko dari obligasi menuju aset alternatif kerap menjadi katalis penguatan pasar crypto secara keseluruhan.
Hanya saja, tidak semua token memiliki posisi yang sama solidnya. Token infrastruktur dan utilitas berpeluang paling besar memetik keuntungan seiring meningkatnya aktivitas jaringan dan arus modal baru.
Sebaliknya, meme coin dan aset spekulatif kemungkinan bakal tetap bergerak liar atau bahkan berkinerja buruk.
Aturan pajak yang lebih jelas — misalnya pengecualian untuk transaksi kripto dalam jumlah kecil — dapat mendorong adopsi yang lebih luas, terutama di kalangan investor ritel.
Sentimen Ritel & Institusional Berpotensi Berseberangan
Investor ritel mungkin merespons positif jika pajak personal diturunkan dan pelaporan kripto menjadi lebih sederhana.
Apabila rancangan undang-undang final memuat reformasi pajak ramah kripto — termasuk pengecualian de minimis serta kepastian perlakuan pajak atas pendapatan staking — hambatan bagi trader kecil maupun pengguna DeFi bisa semakin berkurang.
Di sisi lain, sentimen institusional berpotensi lebih berhati-hati. Laju penumpukan utang yang agresif serta proyeksi inflasi bisa mendorong investor institusi bersikap wait-and-see, terutama jika Federal Reserve (The Fed) memilih pengetatan kebijakan moneter sebagai respons.
Prospek Jangka Pendek: Pasar Crypto Berpeluang Menguat
Apabila DPR AS meloloskan RUU ini dengan ketentuan ramah kripto tetap utuh, harga Bitcoin dan Ethereum bisa melanjutkan reli. Rotasi modal keluar dari obligasi pemerintah (Treasury) akibat utang AS yang membengkak dan ketidakpastian fiskal bisa menjadi katalis apresiasi harga.
Total kapitalisasi pasar crypto pun berpotensi menguji rentang US$3,5 hingga US$3,7 triliun dalam waktu dekat.
Namun, seberapa jauh reli ini berlangsung akan bergantung pada kondisi ekonomi makro yang lebih luas — termasuk kebijakan suku bunga, arah regulasi, dan dinamika likuiditas global.
Prospek Menengah: Kebijakan The Fed Jadi Penentu Utama
Dampak jangka menengah pada kripto sangat bergantung pada bagaimana Federal Reserve merespons potensi efek inflasi dari RUU ini.
Seumpama The Fed menaikkan suku bunga demi menahan ekspansi fiskal, dolar AS bisa menguat dan memberi tekanan signifikan pada pasar aset digital. Sebaliknya, jika The Fed memilih tetap longgar dalam kebijakan moneternya, aset kripto kemungkinan terus meraup keuntungan.
Kelangsungan ketentuan ramah kripto dalam RUU ini juga menjadi faktor krusial. Jika langkah-langkah keringanan pajak dihapus atau dilemahkan dalam versi DPR, sektor ini berisiko dihantam sentimen negatif.
Inti Sari
Disahkannya “Big Beautiful Bill” oleh Senat AS menandai pergeseran fiskal yang signifikan.
Apabila RUU ini lolos di DPR, aset kripto — khususnya Bitcoin — berpeluang diuntungkan oleh meningkatnya kekhawatiran fiskal dan keinginan investor mencari instrumen lindung nilai alternatif.
Namun, volatilitas tetaplah menjadi risiko utama. Kebijakan suku bunga The Fed, data inflasi, dan dinamika negosiasi legislatif akan sangat menentukan apakah reli kripto ini dapat berumur panjang atau hanya sesaat.
Bagaimana pendapat Anda tentang lolosnya Big Beautiful Bill di Senat AS serta potensi efeknya ke pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!