Ethereum Hampir 10 Tahun Beroperasi, Namun Kritikus Pertanyakan Skalabilitas dan Risiko Hukumnya

Seiring Ethereum (ETH) mendekati ulang tahun kesepuluhnya, anggota komunitas telah maju untuk menyoroti ketahanan jaringan selama satu dekade.

Ethereum memulai hitungan mundur menuju ulang tahun ke-10 lebih dari seminggu yang lalu, dengan meluncurkan obor NFT yang pertama kali dipegang oleh co-founder Joseph Lubin.

Ethereum Capai 10 Tahun Online Tanpa Downtime

BeInCrypto melaporkan bahwa hitungan mundur menuju ulang tahun ke-10 Ethereum dimulai dengan jaringan meluncurkan Obor NFT, yang berpindah tangan setiap 24 jam.

Seiring antusiasme meningkat, dengan hanya dua hari menuju acara tersebut, anggota komunitas menyoroti ketahanan jaringan yang telah berlangsung selama 10 tahun.

Binji Pande, seorang kontributor dari Ethereum Foundation dan Optimism (OP), menjelaskan catatan prestasi jaringan ini, dengan menyebutkan sepuluh tahun tanpa jeda atau jendela pemeliharaan.

“Ethereum telah online selama sepuluh tahun berturut-turut tanpa jeda dan tanpa jendela pemeliharaan. Dalam waktu tersebut: – Facebook down selama 14 jam – AWS kinesis membeku selama 17 jam – Cloudflare kehilangan 19 pusat data – Alt L1s… yah, Anda tahu. Setiap raksasa terpusat berkedip, mereka bergantung pada manusia yang siap siaga dan waktu henti yang dijadwalkan,” tulis Binji.

Kontributor tersebut mencatat bahwa Ethereum telah terbukti tak terhentikan, bertahan dari berbagai kekuatan pasar, tidak seperti jaringan lain yang mengalami downtime selama musim kemacetan.

“…Ethereum tidak pernah berhenti, tidak melalui fork, crash, gelembung, tuntutan hukum, peretasan, perang, dan segala jenis drama yang bisa dilemparkan internet padanya,” tambah kontributor tersebut.

Menurut Binji, catatan prestasi ini disebabkan oleh komunitas Ethereum, yang terdiri dari pengembang, staker, peneliti, dan pengguna.

Co-founder Ethereum Vitalik Buterin menggemakan perasaan tersebut, membagikan ulang postingan di X (Twitter). Namun, tidak semua orang setuju dengan gagasan Ethereum sebagai mesin tak terbatas.

Kritikus Tantang Narasi Uptime dan Dasar Hukum Ethereum

Analis Marty Party menantang pandangan tersebut, menunjukkan lambatnya jaringan Ethereum dan infrastrukturnya layer-2 (L2). Dia juga mengatakan catatan uptime Ethereum menyesatkan, menyebut L2 sebagai proxy terpusat yang terikat escrow.

“Berhenti mempermanis fakta. Ini lambat dan tidak dapat digunakan pada 13 tps. L2 bukan blockchain, mereka adalah sequencer terpusat yang hanya mengumpulkan pseudo “transaksi”, mengompresnya dan menulisnya dalam bentuk zip ke Ethereum dengan jendela escrow 7 hari,” tantang analis tersebut.

Dia memperingatkan bahwa sebagian besar aset adalah sekuritas yang tidak terdaftar, terutama di platform seperti Hyperliquid, dan mendesak kehati-hatian hingga undang-undang kripto AS yang baru menjelaskan apa yang legal.

Perlu dicatat, Hyperliquid memiliki jembatan native ke Ethereum dan dirancang untuk kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). 

“Saya akan menunggu Market Structure Act dan Clarity Act untuk menyelesaikan pedoman sebelum menyumbangkan jumlah besar ke Ethereum L2s,” dia memperingatkan.

Namun demikian, hitungan mundur menuju ulang tahun kesepuluh Ethereum terus berlanjut, dengan laporan yang menunjukkan Alex Bornyakov, Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina, adalah pemegang saat ini dari Ethereum Torch NFT.

Pemegang sebelumnya dari Ethereum NFT Torch termasuk Joseph Lubin, pemegang seremonial, dan Michael Egorov, pendiri Curve Finance.

BeInCrypto melaporkan bahwa sekelompok tokoh komunitas dan builder terkemuka akan memegang obor selama 24 jam sejak 20 Juli. Pemegang berikutnya akan diumumkan beberapa jam setelah publikasi ini.

Pada waktu publikasi, Ethereum diperdagangkan seharga US$3.848, naik lebih dari 2,3% dalam 24 jam terakhir di tengah minat institusional yang meningkat.