Seoul (ANTARA) – Nilai ekspor otomotif Korea Selatan (Korsel) turun bulan lalu sebagai dampak dari pengenaan tarif Amerika Serikat (AS), ungkap data pemerintah negara itu pada Selasa (20/5).
Pengiriman mobil menyusut 3,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 6,53 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.455) pada April setelah tumbuh satu digit pada bulan sebelumnya, menurut Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korsel.
Penurunan ini disebabkan oleh pengenaan tarif AS, yang mengurangi permintaan AS terhadap kendaraan buatan lokal, dan melemahnya permintaan terhadap sedan ramah lingkungan. Nilai ekspor mobil Korsel ke AS anjlok 19,6 persen menjadi 2,89 miliar dolar AS, tetapi ekspor ke Uni Eropa (UE) dan Asia melonjak hingga dua kali lipat.
Pengiriman kendaraan ramah lingkungan turun 2,9 persen menjadi 2,22 miliar dolar AS pada April dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Jumlah kendaraan yang diekspor mencapai 246.924 pada April, turun 8,8 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan, pengiriman suku cadang mobil naik 3,5 persen menjadi 2,03 miliar dolar AS. Jumlah kendaraan, yang diproduksi di pabrik-pabrik lokal, turun 2,2 persen menjadi 385.621 pada April secara tahunan.
Jumlah mobil yang terjual di Korsel, termasuk kendaraan buatan lokal dan impor, mencapai 150.622 unit pada April, naik 6,7 persen dari tahun sebelumnya, demikian warta Xinhua.
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025