Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) senantiasa memberikan perhatian khusus pada ekosistem hijau Indonesia lewat upaya penurunan emisi karbon dengan melibatkan berbagai pihak termasuk generasi muda.
Generasi muda dinilai memiliki peran strategis pada isu lingkungan termasuk dalam menghadirkan inovasi, solusi dalam dekarbonisasi. Lewat peran generasi muda sebagai agen perubahan, TMMIN pun berinisiatif menghadirkan program Toyota Eco Youth (TEY).
Digelar sejak 2005, program ini tak hanya menghadirkan ide-ide inovatif namun juga menghadirkan peluang baru dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
Adapun inisiasi berhasil diselenggarakan sebanyak 13 kali dengan melibatkan sekitar 2.000 sekolah untuk berpartisipasi dengan mengajukan proposal atau usulan dalam pelestarian atau perbaikan lingkungan yang diterjemahkan ke dalam lebih dari 9.000 proposal.
Baca juga: TMMIN dorong penggunaan drone nol emisi sebagai sarana pengiriman
Serta melibatkan lebih kurang 15.000 pelajar SMA dan sederajat dari seluruh Indonesia. Ke depan, evaluasi dan perbaikan akan dilakukan berkala untuk meningkatkan tujuan, membidik target dan visi misi yang jelas dan terukur.
“Awalnya TEY, berupa kompetisi eco project yang difokuskan di lingkungan dalam sekolah dan berkembang kepada isu-isu di luar sekolah serta melibatkan pihak-pihak eksternal terkait (lingkungan sekeliling sekolah, stakeholders, regulator dan akademisi),” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam di Jakarta, Senin.
Secara nyata, komitmen Toyota dalam meningkatkan kesadaran lingkungan bagi generasi muda telah dibuktikan sejak 1974 yang ditandai dengan Yayasan Toyota dan Astra dengan fokus pada pemberian beasiswa dan alat bantu pembelajaran ke sekolah.
Baca juga: Toyota kembali beri pendampingan kepada finalis TEY ke-13 di Merauke
Menilik lebih jauh, pada tahun 80-an Toyota Indonesia mulai peduli dengan ring 1 melalui pengembangan komunitas (Community Development).
Kemudian, pasca Kyoto protocol 1997, Toyota Indonesia mulai berpartisipasi dalam usaha-usaha perbaikan lingkungan melalui pengembangan taman kota, Toyota Forest di area Toyota (di dalam dan di luar pabrik).
Pada 2002 mulai program Toyota Forest di luar perusahaan melalui penanaman pohon keras bekerja sama dengan beberapa pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Toyota Indonesia lanjutkan pendampingan TEY ke-13 di Makassar
Sementara pada 2005 mulai melibatkan siswa SMA dan sederajat untuk ikut serta dalam usaha pelestarian lingkungan melalui Toyota Eco Youth.
Tercatat pada 2014 Toyota juga ikut serta dalam penanaman bakau untuk mengurangi Co2 (carbon offset), menahan abrasi dan meningkatkan taraf ekonomi warga pesisir serta pada 2018 pembuatan Taman Sakura di Tawangmangu.
Melihat keberhasilan program TEY, program ini pun bakal kembali digelar dengan memperluas dari sisi cakupan, yakni menjangkau peserta hingga ke wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Untuk meningkatkan dampak TEY, Toyota Indonesia berencana memperluas tema beyond environment dengan cakupan tema ESG,” ujarnya.
Baca juga: TMMIN-TAM lakukan pendampingan finalis Toyota Eco Youth ke-13
Dengan menggandeng generasi muda termasuk pelajar, diharapkan mampu menjadi katalisator untuk menghadirkan inovasi holistik bagi lingkungan.
Adapun TMMIN pada tahun ini akan kembali menghadirkan program TEY yang bertajuk “EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi” untuk mendukung percepatan dalam upaya dekarbonisasi di dalam negeri.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda pada persoalan lingkungan, merealisasikan gagasan proyek ramah lingkungan sebagai solusi serta diharapkan mampu melahirkan pionir dan pegiat lingkungan dari generasi muda.
Baca juga: Toyota Indonesia Academy cetak 72 lulusan bidang otomotif
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025