loading…
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatat pendapatan sebesar USD460,83 juta atau setara Rp7,48 triliun berdasarkan laporan keuangan Triwulan II 2025. Foto/Dok
“Kinerja operasional Krakatau Steel menunjukkan perbaikan efisiensi, tercermin dari penurunan beban usaha sebesar 16% menjadi USD47,6 juta atau Rp772,8 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen Krakatau Steel dalam memperbaiki struktur biaya dan meningkatkan produktivitas,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan dalam keterangannya.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama Strategis, Krakatau Steel Siap Ekspor 10.000 Ton Baja ke AS
Akbar juga menyampaikan, bahwa meskipun masih menghadapi tantangan dari sisi non-operasional, termasuk beban keuangan dan hasil investasi pada entitas asosiasi, Krakatau Steel terus menempuh langkah-langkah strategis untuk memperkuat fundamental keuangannya dan tetap menjaga stabilitas aset yang meningkat tipis sebesar 0,61% menjadi USD2,91 miliar atau Rp47,27 triliun per 30 Juni 2025.
“Memasuki fase baru operasional, Krakatau Steel telah mengaktifkan fasilitas produksi Hot Strip Mill 1 (HSM#1) di awal 2025. Fasilitas ini menjadi bagian penting dalam strategi transformasi dan pemulihan bisnis. Sejalan dengan itu, Perseroan juga terus memantapkan integrasi di segmen baja maupun non-baja sebagai langkah diversifikasi dan penguatan daya saing,” tambah Akbar.