USDF, sebuah stablecoin dengan kapitalisasi pasar melebihi US$540 juta, sempat kehilangan patokannya hari ini. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran karena keterkaitan USDF dengan DWF Labs, sebuah perusahaan yang erat hubungannya dengan inisiatif kripto Donald Trump.
Falcon Futures, penerbit USDF, menyatakan bahwa stablecoin ini memiliki over-collateralization sebesar 116%. Namun, transparansi mengenai cadangan tetap terbatas. Sebagian besar jaminan nampaknya disimpan di luar chain, dan aset spesifik yang mendukung stablecoin ini belum diungkapkan.
Kekhawatiran Komunitas Mengenai USDF
Berkat kemitraannya dengan DWF Labs, stablecoin USDF dari Falcon Finance memulai dengan kuat, mencapai kapitalisasi pasar US$570 juta kurang dari empat bulan setelah peluncuran.
Namun, depeg baru-baru ini menarik perhatian besar dari komunitas. Selama hampir satu jam, USDF sepenuhnya kehilangan paritas dengan dollar, jatuh serendah 94,3 sen per token.
Pemeriksaan lebih dekat terhadap keuangan proyek ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Falcon Futures dan DWF Labs keduanya membuat pernyataan tentang stablecoin ini, mengklaim bahwa ia memiliki over-collateralization sebesar 116%.
Namun, data Falcon sendiri menunjukkan bahwa lebih dari US$609 juta dari ini disimpan di luar chain, dibandingkan dengan hanya US$25 juta dalam cadangan on-chain.
Selain itu, cadangan ini mengalami kekurangan transparansi yang parah. Audit Falcon sendiri tidak membahas nama, likuiditas, volatilitas, atau kemungkinan dampak harga dari likuidasi untuk token cadangan mana pun.
DWF Labs mengklaim bahwa mereka akan menerbitkan rincian yang tepat tentang cadangan stablecoin minggu depan, namun saat ini masih menjadi kotak hitam total.
Penyebab Kekhawatiran di Masa Depan
LlamaRisk, penilai risiko DeFi, merinci dalam sebuah postingan forum betapa berbahayanya kurangnya transparansi ini. Tidak jelas mengapa tepatnya USDF kehilangan patokannya, namun kurangnya kejelasan itu sendiri adalah masalah.
Bahkan jika stablecoin lain membentuk sebagian besar cadangan Falcon, tidak ada jaminan bahwa aset-aset ini dapat dipercaya. Salah satu dari mereka bisa saja menyebabkan depeg.
“Tim Falcon memiliki otoritas sepihak atas manajemen operasional aset cadangan. Insolvensi dapat terjadi karena kesalahan manajemen operasional atau kegagalan strategi dasar yang mencakup paparan ke exchange CEX dan strategi DeFi. Seperti produk serupa, Falcon mengandalkan kustodian di luar exchange untuk mengurangi kerugian,” klaimnya.
Depeg ini menarik kritik keras dari komunitas. Ini mungkin membuat peluncuran stablecoin di masa depan lebih sulit, dan mencerminkan buruk pada DWF Labs. Selain itu, DWF telah menjadi mitra berulang dalam kerajaan kripto Presiden Trump dalam beberapa bulan terakhir.
Perusahaan yang berbasis di UAE ini telah menghadapi skandal demi skandal dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tuduhan wash trading dan salah satu mitra sebelumnya yang menuduh seorang pelamar kerja.
Sekarang, DWF Labs bermitra dengan Trump untuk menyediakan likuiditas bagi stablecoin USD1 dari World Liberty Financial, sementara Presiden bertujuan untuk menjadikan aset semacam itu bagian dari dominasi dollar global.
Dengan tujuan yang begitu ambisius, insiden seperti ini nampaknya sangat mengkhawatirkan. Bagaimana jika proyek DWF lainnya mengalami gangguan seperti ini saat stablecoin lebih terintegrasi dengan TradFi? Apa yang akan dilakukan insiden semacam itu terhadap kepercayaan pasar?
Ini hanyalah beberapa kekhawatiran saat ini. Namun, dalam retrospeksi, GENIUS Act akan membawa kejelasan yang kuat atas aset cadangan stablecoin yang berbasis di AS. Jadi, depeg yang didorong oleh FUD mungkin menjadi kurang mungkin terjadi di bawah perlindungan regulasi semacam itu.
